Senin, 13 Agustus 2012

Twenty Month Full Of Love


Dear My Boyfriend Plus My Best Friend

Dwi Febri Setiawan 


          Ada kalimat yang terungkap padamu ketika kita mulai menginjakkan kaki di angka 20. sungguh kebahagiaan yang tak terkira ketika aku melangkah bersamamu mengarungi kisah ini sedemikian rupa hingga tiba disini. banyak kata yang ingin aku rangkai tapi sulit. aku terlalu lemah sehingga untuk mengatakan cinta padamu pun harus lewat isyarat yang harus kau tebak dengan baik. disini terlalu banyak kisah menarik yang mengantarkanku selalu mencintaimu... tak hanya setiap bulannya tapi detik yang bisa kulakukan untuk mencintaimu.

Jumat, 20 April 2012

Subjek Berkata Depan dan Objek Berkata Depan

Sumber: Ramlan, dkk. 1997. Bahasa Indonesia yang salah dan yang benar. Yogyakarta: Andi

Subjek berkata depan.

            Dalam pemakaian bahasa, sering dijumpai kalimat-kalimat yang berbentuk sebagai berikut:

(1) Dari berbagai pengalaman selama ini menunjukkan bahwa program KB belum dapat dianggap sebagai usaha yang dapat memecahkan masalah penduduk.

            Berdasarkan analisis fungsional, S yang dimaksudkan oleh penulis dalam kalimat-kalimat itu adalah dari pengalaman selama ini. frasa itu bukanlah frasa benda melainkan frasa depan atau proposisional dengan kata depan dalam sebagai penandanya. Dengan demikian kalimat itu belum memenuhi kaidah bahasa Indonesia karena fungsi S-nya tidak diisi oleh kata atau frasa benda. Pembetulan terhadap kalimat tersebut dilakukan dengan menghilangkan kata depan dari yang terdapat di tempat S sehingga kalimatnya berbentuk sebagai berikut.

Rabu, 18 April 2012

Tugas Kritik Sastra: Kesedihan dalam Malam Kelabu


KESEDIHAN DALAM MALAM KELABU
(sebuah tugas kritik sastra dalam cerpen Malam Kelabu)

Malam kelabu adalah sebuah cerita yang mengisahkan tentang kesedihan. Kesedihan ini terasa sangat kental manakala ada kisah akhir yang getir. Kisah akhir ini membuat siapa pun yang membacanya akan berpikir bahwa ini adalah sebuah rasa kelabu yang digambarkan pengarang lewat si tokoh utama. Kamaluddin Armada adalah seorang pemimpi yang luar biasa, namun sebuah kenyataan miris yang sangat menyakiti hatinya membuat dirinya mengambil keputusan yang membuat akhir dari kisahnya terasa kelabu, persis seperti judul cerita ini.
Dalam interpretasi sebagian pembaca mungkin cerita ini kurang mendidik. Bagaimana si tokoh utama pada akhirnya membuang kesempatan hidupnya yang panjang hanya karena sesuatu yang mungkin akan didapatkannya lagi di masa depan. Dari pandangan ilmu agama, cerita ini akan dipandang kurang baik, sebab ada ajaran yang menjelaskan bahwa keputusan yang diambil oleh Armada adalah perbuatan yang dilarang. Ini merupakan sebuah pertentangan manakala pembaca dari berbagai pikiran bertemu untuk menyatukan pendapat mereka dalam kisah cinta yang dirasakan Armada.

Sabtu, 07 April 2012

Cerpen "Februari"


Februari

“Aku tunggu di Kafe Pelangi jam 5 sore yaa.”
Seperti itulah sms nya setiap hari kamis sepulang sekolah. Pesan singkat yang terlewat biasa, namun terasa berkesan dan membuatku ingin selalu tersenyum membacanya. Entah mengapa wajahnya yang seperti pelangi selalu membuatku bahagia. Aku seperti memiliki semua warna dalam hidupku. Aku seperti merasa bahwa dia hadir dalam setiap senja yang tak terkatakan indah dalam ujaranku. Aku merasa seperti Cinderella saja…

Rabu, 28 Maret 2012

Kewarganegaraan: Reformasi Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu aspek yang mendasar dalam usaha untuk mencerdaskan setiap warga negara dan mempersiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi proses dan dinamika kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara di tengah-tengah pluralitas. Pendidikan merupakan sarana strategis untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa. Oleh karenanya kemajuan suatu bangsa dapat ditandai dan diukur dari kemajuan pendidikannya (Maksum dan Ruhendi, 2004: 227)
            Memasuki pelaksanaan otonomi daerah di era reformasi, kewenangan pemerintah pusat tidak lagi bersifat sentralis. Dengan diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom maka dapat disimpulkan bahwa fokus pelaksanaan otonomi daerah adalah di Daerah Kabupaten dan Daerah Kota.
            Penerapan demokrasi di Indonesia dalam bidang pemerintahan yang berwujud desentralisasi wewenang pemerintah pusat ke daerah ini berimbas pada desentralisasi pendidikan sehingga diberlakukannya manajemen berbasis sekolah (MBS).