Sabtu, 28 Januari 2012

Cerpen Cinta Kedua untuk Awan


Dimuat di majalah Kawanku edisi 86 tanggal 17 November 2010

Cinta Kedua untuk Awan

“Hai, Gina!”
“Hai, Awan!”
Sapaan manis menggetarkan jiwa. Begitulah aku menyebut sapaan ini. Bagaimana tidak? Setiap cowok ini menyapaku, hatiku langsung melayang entah kemana. Rasanya aku bisa dituduh sakit jiwa jika setiap detik dihadapkan pada sapaan sederhana ini. Padahal statusku sekarang bisa dibilang tidak single lagi. Bahkan satu sekolah termasuk si cowok manis dengan sapaan super manisnya itu mengenal baik pacarku yang kebetulan menjabat sebagai ketua OSIS sekolah. Tapi memangnya salah jika kita merasakan cinta kedua? Aku kan tidak selingkuh secara langsung. Hanya selingkuh hati! Jadi tidak masalah. Tidak akan merugikan siapa-siapa. Terutama pacarku, Nakula Dewanto.

Cerpen Proposal Cinta untuk Langit


cerpen ini dimuat dalam majalah Kawanku Edisi 79 tanggal 11 Agustus 2010

Proposal Cinta untuk Langit

“besok proposalnya tinggal di tanda tangani kamu kok, Langit!”
“oke. Terima kasih ya, Dira.”
Dua kata yang indah. Selalu saja begini. Jantung yang berdegup kencang. Mata yang selalu terpaku. Lalu yang terakhir pikiran yang entah menghilang kemana. Selalu saja begini. Terpesona pada cowok ini. Pada sang ketua OSIS yang dewasa, sederhana dan bijaksana. Aku seperti kehilangan akal setiap menatapnya. Mendengar ucapan terima kasih darinya. Melihat senyumnya yang menujukkan tanda balas budi yang teramat dalam. Membalas sapanya setiap bertemu denganku. Dan masih banyak yang lainnya yang membuatku terhenyak. Yang membuatku stress karena rasa sukaku padanya.

Cerpen Nadi dalam Kotak Masuk


Nadi dalam Kotak Masuk

29 Kotak Masuk.
Rangkaian huruf itu membangunkanku dari segala hal berbau kepenatan. Ia hadir dengan senyum terindah yang pernah ada. Aku rasanya sangat rela memberikan apapun untuk dapat merasakan sensasi rasa yang seperti ini setiap detiknya. Meski hanya rangakaian huruf biasa tanpa kesan, namun aku sangat begitu puas melihatnya. Rasanya aku tak membutuhkan apapun sekarang kecuali hubungan internet yang cepat tanpa harus memproses. Ingin sekali membuang adat ini setiap aku ingin membuka isi dari pesan yang tersampaikan dengan lambat oleh radar yang kasat mata.
hari ini aku kuliah. Tapi cuma satu mata kuliah. Sebenarnya tidak mau hadir. Tapi terlanjur janji sama kamu, de... buat main futsal! Kamu pasti nonton kan?”

Kamis, 26 Januari 2012

Kajian Sastra Bandingan Tugas Akhir


Tinjauan Struktural Terhadap Puisi Kepada Peminta-Minta Karya Chairil Anwar dan Puisi Gadis Peminta-Minta Karya Toto S. Bachtiar
(Sebuah Kajian Sastra Bandingan)
I.          Pendahuluan
1.1       Latar Belakang
            Dewasa ini, era globalisasi telah merambah ke berbagai belahan dunia. Makin maraknya barang-barang luar negeri yang berdatangan ke Indonesia menjadi suatu hal yang tak asing lagi. Mulai dari produk Cina hingga produk yang berasal dari negeri Paman Sam itu. Namun, hal ini sepertinya tidak menjadi masalah terhadap karya-karya sastra di Indonesia sendiri.
            Mengapa demikian? Hal ini karena karya-karya sastra di Indonesia memiliki tempat sendiri dihati para penggemarnya. Ya, itulah keunggulan orang-orang Indonesia yang gemar membaca. Apalagi kalau karya sastra itu berupa puisi, pasti sudah tak asing lagi di mata orang-orang Indonesia.

Kritik Sastra Tugas Akhir

I.                   PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
            Sebuah novel yang banyak penggemarnya. Novel yang telah menghipnotis pembacanya dengan ratusan, bahkan ribuan kejutan imajinasi yang seakan-akan itu nyata dalam kehidupan asli. Novel itu memang novel yang bisa dibilang tidak ada tandingannya. Namun, apakah benar novel “Harry Potter” itu tidak ada tandingannya?
            Belum lama ini pada tahun 2007, lebih tepatnya bulan Juli, ada hal yang tidak terduga. Muncul kepermukaan dengan tiba-tiba dan menggemparkan kalangan penikmat novel “Harry Potter”. Ada apa gerangan? Ya, ada sebuah novel yang ingin bersaing secara sehat dengan novel “Harry potter” tersebut. Novel tersebut adalah novel yang berjudul “Happy Porter”.

Minggu, 22 Januari 2012

Cerpen "Delivery Order Of Love"


Delivery Order Of Love

“Ika” ucapku padanya saat lima menit terakhir sebelum aku berpisah dengannya. Perpisahan yang menyebabkan kita memiliki sebuah jarak. Jarak yang kini menjadi jauh. Tak seperti dulu, ketika kulihat dirinya selalu menjadi penghuni pertama di kelas IPA 1. Dirinya yang menjadi magnet agar aku senantiasa duduk manis di kelas pukul 6 pagi.
“Iya, Awan”
            Dirinya menoleh padaku dan membuat jantungku berdegup kencang. Tatapannya yang hangat mencairkan kegelisahanku. Aku tak bisa menahan diri ini untuk diam. Ingin sekali aku mengungkapkan perasaanku yang mendalam ini padanya. Ya, karena dirinya adalah cewek yang memang kusukai selama ini. Selama 3 tahun.

Naskah Drama "Opera Kelamin"


Juara Ke-2 Lomba Penulisan Naskah Lakon, PEKSIMIDA 2010, DKI Jakarta
Juara Harapan Ke-2 Lomba Penulisan Naskah Lakon, PEKSIMINAS 2010, Tanjung Pura, Kalimantan

OPERA KELAMIN
Babak I
Adegan I
PANGGUNG GELAP. MUNCUL ORANG-ORANG BERPAKAIAN HITAM SAMBIL MEMBAWA KAIN PUTIH MEMBENTANG PANJANG. KEMUDIAN MEREKA BERLARI. BERTERIAK-TERIAK KATA BENAR DAN SALAH. KEMUDIAN HILANG SECARA PERLAHAN. SEPI SEJENAK. LAMPU TERANG DI SEBELAH KANAN. MUNCUL WANITA DENGAN PAKAIAN PUTIH.

Cerpen Jemari Hangatmu


JEMARI HANGATMU
Inilah awal aku mengenal cinta. Ketika angin berhembus saat senja. Menanti mentari terbuai lamunan malam. Tergantikan oleh sang dewi malam. Berbalut angin berlari-lari mengitari dua insan yang sedang mabuk asmara.
Bertemankan kopi sebagai penghias indahnya senja kala itu, mereka bercerita tentang banyak hal. Sebut saja perempuan itu putih dan pria itu hitam. Entahlah, mengapa aku bisa menyebut mereka berdua seperti itu. Tetapi, itulah fakta yang kurasa.
Hitam mulai gemulai dalam melakoni adegan yang isinya rindu-rinduan. Membuat hari itu terasa berlalu sangat cepat untuk putih. Ada cinta dibalik gombalan yang biasa dianggap perempuan manapun menjadi basi. Namun, ternyata tidak untuknya. Mengapa bisa terjadi seperti itu? Oh, ternyata gombalan itu adalah ciri khas si hitam yang hanya ingin melihat putih tersenyum di hadapannya. Faktanya, itu berhasil dengan mulus bak setrikaan yang mondar-mandir memuluskan pakaian.